Jumat, 03 Juli 2015

Contoh ROLE PLAY antara Farmasis dan Pasien :D !! cekidott.........



                                                          ROLE PLAY 1


Ny. F berusia 56 tahun datang ke RS dengan keluhan kejang.Keluarganya mengatakan pasien kejang sejak 2 bulan yang lalu.Kejang dirasakan semakin hebat sejak minggu terakhir.Berdasarkan keterangan dari keluarga, 3 tahun yang lalu pasien pernah mengalami luka robek di kakinya karena terkena patahan kayu yang tajam.Pasien terinfeksi Clostridium tetani dan dokter mendiagnosa pasien menderita tetanus.Obat P anda adalah penisilin dan diazepam 0,5 mg/kgBB/4 jam (IM).

Farmasis          : Assalamu’alaikum ibu

Pasien              : Iya Wa’alaikum salam

Farmasis          : Perkenalkan ibu saya seorang farmasis. Nama saya Dinda
Apakah ada yang bisa saya bantu bu ?

Pasien              : Iya dek, saya di diagnosa oleh dokter menderita penyakit tetanus , sebenarnya apa sih itu tetanus ?

Farmasis          : Baik lah bu saya akan menjelaskan kepada ibu, Tetanus adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh eksotoxin yang dihasilkan oleh clostridium tetani yang ditandai dengan peningkatan kekakuan umum dan kejang-kejang otot rangka.
Pasien              : ohh, seperti itu , saya diberikan obat penisilin dan diazepam oleh dokter, apakah obat ini bagus dan menyembuhkan penyakit saya?

Farmasis          : iya buu. Penisilin dan diazepam (IM), obat tersebut rasional untuk pasien yang menderita tetanus dimana penisilin efektif terhadap clostrium tetani, namun jika terjadi kontaminasi dengan bakteri betalaktam maka akan mudah mengalami resistensi. Diazepam merupakan obat pilihan utama untuk penyakit tetanus obat ini bekerja sebagai antikonvulsan dan menginduksi relaksasi otot dengan memudahkan trasmisi inhibitorik oleh GABA pada batang otak dan medulla spinalis.
Pengamat        : Resistensi? apa yang dimaksud dengan resistensi ?

Farmasis          : Resistensi obat adalah perlawanan yang terjadi ketika bakteri, virus dan parasit lainnya secara bertahap kehilangan kepekaan terhadap obat yang sebelumnya membunuh mereka.

Pengamat        : oh, begitu. Berarti dengan kata lain obat tersebut tidak dapat berefek lagi jika terjadi resistensi?

Farmasis          : iyaa benar sekali. seperti itulah resistensi obat.

Pasien              : Mohon bantuannya jika saya tidak mengetahui informasi tentang obat yah.

Farmasis          : iyaa bu, sebagai seorang farmasis itu sudah menjadi kewajiban saya. Kalau begitu saya permisi dulu ya buu. Assalamu’alaikum

  Pasien             : Walaikum salam.





                                                           ROLE PLAY 2

Pasien adalah seorang Ibu bersama dengan anaknya bernama DD, berusia 8 tahun, BB 15 kg, dan TB 120 cm datang ke Rumah Sakit Sejahtera. Si Ibu bercerita kepada sang Dokter bahwa seminggu yang lalu anaknya menderita batuk, cepat lelah, dan kurang konsentrasi saat belajar. Dengan saran dari seorang teman dan melihat iklan di TV, maka Ibu tersebut memberikan obat Konidin dan Sangobion syrup masing-masing 3 x sehari kepada si anak, namun belum juga sembuh. Dan 2 hari yang lalu perut anaknya menjadi buncit dan sering sakit, diare, dan anorexia.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium bahwa pada feses: positif (+) ditemukan telur cacing Ascariasis lumbricoides, kadar Hb < 10 gr/dl. Setelah ditelusuri, ternyata pasien bertempat tinggal di daerah perkebunan, sering tidak memakai alas kaki, dan suka bermain tanah. Dokter meresepkan obat oralit, Curcuma Plus syrup, dan Levamisol 50 mg 2 x sehari. Apa saran Anda sebagai seorang farmasis?

Pasien              : Assalamu’alaikum

Farmasis          : Iya Wa’alaikum salam. ada yang bisa saya bantu buu ?

Pasien              : Ada obat oralit, Curcuma Plus syrup, dan Levamisol ?

  Farmasis          : iya ada bu, siapa yang sakit bu ?
 
  Pasien             : anak saya, kata dokter anak saya cacingan. Dan saya diberi resep obat yang tadi.

  Farmasis          : oh, apakah sebelumnya ada obat yang sudah diberikan kepada anak ibu ?
 
  Pasien             :  iya ada. Saya memberikan obat Konidin dan Sangobion syrup masing-masing 3 x sehari kepada anak saya, namun belum juga sembuh.

  Farmasis          : ohh begitu yah, memangnya apa gejala awal anak ibu ?

Pasien              : Batuk, cepat lelah, dan kurang konsentrasi saat belajar. Dan 2 hari yang lalu perut anak saya menjadi buncit dan sering sakit, diare, dan kurang nafsu makan.
Pengamat        : Sebagai seorang farmasis, bagaimana menurut anda apakah sudah benar dengan pemberian obat konidin dan sangobion yang telah diberikan sebelumnya?
Farmasis          : Konidin diindikasikan untuk batuk karena alergi, flu, pilek atau sisa-sisa bronchitis. Jadi, konidin tidak tepat untuk diberikan sebagai obat batuk untuk pasien karena batuk yang dialami pasien adalah batuk yang timbul dari gejala kecacingan. Akan tetapi Sangobion syrup sebagai obat anemia sudah betul karena sangobion mengandung besi, sementara anemia yang diderita pasien adalah anemia defisiensi besi. Dosisnya 1 cth per hari.
Pengamat        :ohh, bagaimana dengan obat oralit, curcuma dan levamisol? Sebenarnya obat obat apa itu ? apakah anda bisa memberitahu kami khasiatnya ?
Farmasis          : Pada penderita diare tanpa dehidrasi (Terapi A) diberikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan setiap habis BAB dengan dosis 200 – 300 ml. Curcuma Plus Syrup digunakan untuk penambah nafsu makan dan stamina. Dosisnya 2 kali sehari 1 sendok teh dan diberikan setelah makan.Levamisol 50 mg 2 x sehari digunakan sebagai antelmintik. Hal tersebut sudah sesuai karena Levamisol sangat efektif sebagai antelmintik yang disebabkan oleh cacing Ascariasis lumbricoides. Namun, dosisnya perlu ditingkatkan menjadi 50 mg 3 kali sehari.
Pasien              : wahh kami sudah begitu banyak mendapatkan informasi penting dari anda, Terima kasih banyak atas penjelasannya.
Farmasis          : iyaa buu, itu sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai seorang farmasis. semoga anaknya cepat sembuh yah bu.
Pasien              : iya amin. Kalau begitu saya permisi dulu, Assalamu’alaikum
Farmasis          : Walaikum salam,

TABLET KONVENSIONAL (SKOPOLAMIN)

BAB I
TINJAUAN UMUM ZAT AKTIF DAN SEDIAAN
1.    Deskripsi umum senyawa aktif
Nama zat aktif             :  Skopolamin
Nama kimia                 :  SKOPOLAMIN
Sinonim                       :   scopolamine hbr
Rumus molekul            :   C17H21NO4. HBr.3H2O
            Berat molekul              :   438,32
Pemerian                     :  Hablur rombik, tidak berwarna, atau serbuk hablur
    putih, tidak berbau, rasa sangat pahit, sangat
    beracun.
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari
    cahaya: sebaiknya di tempat sejuk
Farmakologi                :  Skopolamin hbr merupakan zat anti muntah yang
  disebabkan oleh mabuk perjalanan. Skopolamin
  hbr diabsorbsi dalam saluran cerna, mengalami
  metabolisme lintas pertama dan mempunyai
  durasi yang pendek jika diberikan secara per oral.
2.     Alasan pemilihan dan definisi bentuk sediaan
Antiemeika (muntah) adalah keluarnya isi lambung ke mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah dapat dianggap sebagai suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh terhadap zat-zat merangsang dan beracun yang ada dalam makanan. Muntah pada umumnya didahului oleh rasa mual (nausea), yang berartikan muka pucat, berkeringat, liur berlebihan, tachycardia dan pernapasan tidak teratur. . Mual dan muntah merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pasien terkait pengobatan dan penyakit yang diderita. Pada pasien kanker, mual dan muntah menjadi momok sendiri pada pasien yang menjalani kemoterapi dan radiasi
Pada seseorang muntah dapat terjadi karena tekanan psikologis melalui jaras yang kortek selebri dan system limbic menuju pusat muntah (vc). Pencegahan muntah mungkin dapat melalui mekanisme ini, muntah terjadi jika pusat muntah terangsang melalui vestibular atau sistem vestibuloserebella dari labirint didalam telinga. Rangsangan bahan kimia melalui vestibular atau cairan otak (LOS) akan terdeteksi oleh CTZ. Mekanisme ini menjadi target dan banyak obat antiemetik.
Dimenhydrinat merupakan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah akibat mabuk darat serta pada gangguan “tujuh keliling” (vertigo). (Dra.Tan Hoan Tjay,2010 : 284)
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV1979:Hal 4)
Metoklopramida berkhasiat mengurangi mutilitas lambung usus, maka zat-zat antagonis ini juaga bekerja menstimulasi mutilitas itu dan dengan demikina memperkuat efek antiemetisnya. Obat ini banyak digunakan pada segala jenis muntah. Metoklopramid juga bekerja pada saluran cerna sebagai pro-kinetik. Buruk pada penggunaan untuk sitotoksik dan muntah pasca-operasi (Dra.Tan Hoan Tjay,2010 : 285)

                                                               BAB II
                                   URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI
1.    Nama obat dan sinonim
Nama zat aktif        : Skopolamin
Nama Sinonim        : scopolamine
Bentuk senyawa zat aktif
Skopolamin
                               Obat ini digunakan sebagai spasmolitikum pada kejang-kejang saluran cerna dan urogenital, juga untuk premedikasi pada narkosa dan zat ini dianggapsebagai obat yang paling efektif untukprofilaksis dan penanganan mabuk darat.
            Skopolamin juga merupakan obat mabukperjalanan dan mabuklaut, obat ini juga dapat digunakan sebagaiantihistamin atau derivate fenotiazin. (Iantanuh, 2012: 60)
2.    Efek farmakognosi dan mekanisme kerja dalam tubuh
Khusus digunakan untuk mabuk perjalanan dan muntah karena kehamilan. Berdasarkan mekanisme kerjanya senyawa ini dikelompokkan sebagai anti kolinergik. Obat-obatan ini efektif terhadap segala jenis muntah, dan banyak digunakan padan mabuk darat dan mual kehamilan.
3.    Nasib obat dalam tubuh
Skopolamin hbr merupakan zat anti muntah yang disebabkan oleh mabuk perjalanan. Skopolamin hbr diabsorbsi dalamsaluran cerna, mengalamimetabolisme lintas pertama dan mempunyaidurasi yang pendek jika diberikan secara per oral.

4.    Indikasi dan kontraindikasi
 Indikasi                      : Kejang pada saluran pencernaan dan urogenital, mabukperjalanan, ulkus peptikum, gastritis(radang lambung).
Kontra indikasi           : Glaukoma, pembesaran prostat.



BAB III
ANALISIS PREFORMULASI,FORMULASI, DAN USULAN FORMULA
1.Pendekatan formulasi
Berdasarkan analisis farmakologi maka dibuat sediaan bentuk tablet, yang dimana tablet adalahsediaan padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap , umumnya bulat,mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
2.Formula umum
Komposisi :    Tiap 100 mg tablet mengandung :
                        Skopolamin                 0,6 mg
                        Avicel                          50%
                        Talk                             5%
                        Pati kentang                5%
                        Pati jagung      ad        100mg

Master formula
Nama Pabrik
Tanggal formulasi
Tanggal produksi
Dibuat oleh
Disetujui oleh
PT.DINDA
FARMA
26-11-13
15-12-14
Dinda Anwar
Annisa Nurzak
Kode bahan
Nama bahan
Kegunaan
Per Dosis
Per batch
01-SK
Skopolamin
Zat aktif
0,6 mg
60 mg
02-AV
Avisel
Pengikat
50 mg
2500 mg
03-PK
Pati Kentang
penghancur
5 mg
250 mg
04-Tl
Talk
Pelincir
5 mg
250 mg
05-PJ
Pati Jagung
Pengisi
30 mg
1500 mg





3. Pengembangan Formula
Uraian bahan
Zat aktifSkopolamin
Nama resmi                 : SKOPOLAMIN
Nama lain                    : scopolamine hbr, skopolamina hidrobromida
Rumus molekul           : C17H21NO4. HBr.3H2O
Berat molekul              :438,32




Pemerian                     : Hablur rombik, tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa                               sangat pahit, sangat beracun. 
Kelarutan                    : Larut dalam lebih kurang 2 bagian air, dalam lebih kurang 20 bagian                                     etanol(95%)P sangat sukar larut dalam kloroform P: praktis tidak larut dalam eter.
Indikasi                       : Kejang pada saluran pencernaan dan urogenital, mabuk  perjalanan, 
ulkus, gastritis(radang lambung).
Kontra indikasi           : Glaukoma, pembesaran prostat.
Efek samping              : kemerahan pada wajah dan leher,eritema (kemerahan, kulit karena pelebaran-pelebaran pembuluh darah), mulut kering, pendangan kabur dan konstipasi(susah buang air besar) jarang terjadi karena biasa terjadi pada pasien yang hipersensitif.
Farmakologi                : Skopolamin hbr merupakan zat anti muntah yang disebabkan oleh mabuk perjalanan. Skopolamin hbr diabsorbsi dalam saluran cerna, mengalamimetabolisme lintas pertama dan mempunyaidurasi yang pendek jika diberikan secara per oral.
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya: sebaiknya di tempat sejuk
a.      Avicel ( excipient, 2009 : 129 )
Nama resmi                 : MICROCRYSTALLINE CELLULOSE
Nama lain                    : Mikroskristal selulosa, avicel
Pemerian                     : Pembersih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk kristal yang terdiri dari partikel-      partikel penyerap 
Range                          : 20-90 % 
Kegunaan                    : Sebagai pengikat
Stabilitas obat             : stabil, higroskopik, tersimpan dalam wadah tertutup baik
Inkompibilitas             : Tidak cocok dengan agen pengoksidasi kuat


b.      Talk ( excipient, 2009 : 728 )
Nama resmi                 : TALCUM
Nama lain                    : Bedak, spekton powder, melkzuiker
Pemerian                     : Serbuk sangat halus, putih atau putih kelabu
Kelarutan                    : Zat larut dalam asam, tidak lebih dari 20 %
Range                          : 1-10 %
Kegunaan                    : Zat pelincir
Stabilitas obat             : Talk adalah material stabil dan memungkinkan disterilisasi dengan melakukan pemanasan pada suhu 160oC pada waktu kurang dari 1 jam, itu juga disterilisasi dan menekspos dengan menggunakan etilen oksida atau radiasi sinar gamma
Inkompibilitas               : Tidak cocok dengan campuran quaternary     ammonium

c.       Pati kentang ( excipient, 2009 : 620 )
Nama resmi                 : AMYLUM SOLANI
Nama lain                    : Pati kentang
Pemerin                       : Serbuk halus, kadang berupa gumpalan kecil, putih tidak berbau
Kelarutan                    : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
Range                          : 5-10 %
Kegunaan                    : Zat penghancur
Stabilitas obat             : Disterilisasi dengan menggunakan gas etilen oxide dan menggunakan radiasiInkompibilitas             :-

5.Perhitungan dan penimbangan bahan
Dalam tiap 100 mg tablet mengandung :
Skopolamin                 = 0,6 mg
Avicel                         = 50/100 x 100            = 50 mg
Talk                             = 5/100 x 100              = 5 mg
Pati Kentang               = 5/100 x 100              = 5 mg
Pati Jagung                  = (0,6 + 50 + 5 + 5 mg= 60,6 mg) 100 – 60 =39,4 mg

Per batch
Dimenhidrinat             = 0,6 mg x 50 = 30 mg
Avicel                          = 50 mg x 50 = 2500 mg
Talk                             = 5 mg x 50 = 250 mg
Pati Kentang               = 5 mg x 50 = 250 mg
Pati Jagung                  = 30 mg x 50 = 1500 mg

6.Prosedur pembuatan sediaan
·         Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
·        Ditimbang semua bahan dari zat aktif dan zat tambahan yaitu Skopolamin 0,6 mg, avicel 300 mg, pati kentang 5 mg, pati jagung 39,4 mg dan talk 5 mg
·         Digerus semua bahan
·         Diayak semua bahan
·         Dicetak dalam cetakan tablet
·         Dibungkus dan diberi wadah dan etiket
 7.Evaluasi Tablet
Ketahanan tablet terhadap goncangan saat pengangkutan, pengemasan dan peredaran bergantung pada kekerasan tablet. Kekerasan yang lebih tinggi menghasilkan tablet yang bagus, tidak rapuh tetapi ini mengakibatkan berkurangnya porositas dari tablet sehingga sukar dimasuki cairan yang mengakibatkan lamanya waktu hancur. Kekerasan dinyatakan dalam kg tenaga yang dibutuhkan untuk memecahkan tablet

8.Daftar Pustaka
Dirjen POM,1979.Farmakope Indonesia Edisi III.Jakarta.Derkes RI
Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI
Press.
Arsul, Muh. Ikhlas. 2010. Teknologi Sediaan Farmasi Padat. Makassar:
Haikal Press.
Lachman, Leon, dkk. 2007. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta:
UI-Press.
Raymond, C. Rowe, dkk. 2004. Pharmaceutical Excipients.
Pharmaceutical Development and Technology.
Syarif, Amir, dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI.
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.